RENUNGAN oleh BUYA HAMKA

 

🌹

Buya Hamka.:

1. Jika Kita Memelihara Kebencian/Dendam, maka seluruh 'Waktu & Pikiran' yang kita miliki akan habis begitu saja & kita tidak akan pernah menjadi 'Orang Yang Produktif'.
 
2. Kekurangan Orang Lain adalah Ladang Pahala' bagi kita untuk :
» Memaafkannya,
» Mendoakannya,
» Memperbaikinya, dan
» Menjaga Aib-nya.

3. Bukan Gelar, Jabatan dan kekayaan yang menjadikan 'Orang Menjadi Mulia', Jika kualitas pribadi kita buruk, semua itu hanyalah 'Topeng Tanpa Wajah'.

4. Ciri Seseorang (Pemimpin ) itu " Baik' akan Tampak dari :
» Kematangan Pribadi,
» Buah Karya,
» Integrasi antara 'Kata & Perbuatan'-nya.

5. Jika Kita Belum bisa membagikan Harta atau membagikan Kekayaan, maka Bagikanlah 'Contoh Kebaikan' karena Hal itu akan 'Menjadi Tauladan'.

6. Jangan Pernah Menyuruh Orang lain untuk Berbuat Baik, Sebelum Menyuruh Diri Sendiri',
Awali segala sesuatunya untuk kebaikan dari Diri Kita Sendiri.

7. Pastikan Kita sudah melakukan yang terbaik & 'Beramal' hari ini, Baik dengan :
» Materi,
» Dengan Ilmu,
» Dengan Tenaga,
» Minimal dengan 'Senyuman yang Tulus'...

8. Para Pembohong akan
'Dipenjara oleh Kebohongannya' sendiri.
Orang yang Jujur akan 'Menikmati Kemerdekaan' dalam Hidupnya.

9. Bila Memiliki 'Banyak Harta', maka Kita lah yang akan 'Menjaga Harta'.
Namun Jika Kita Memiliki 'Banyak Ilmu', maka Ilmu lah yang akan 'Menjaga Kita'.

10. Bila 'Hati Kita Bersih',
Tak ada Waktu untuk :
» Berpikir Licik,
» Curang,
» Dengki, sekalipun terhadap Orang lain.

11. Bekerja Keras adalah 'Bagian Dari Fisik', Bekerja Cerdas merupakan 'Bagian Dari Otak', sedangkan Bekerja Ikhlas adalah 'Bagian Dari Hati'.

12. Jadikanlah setiap 'Kritik' bahkan 'Penghinaan' yang kita terima sebagai 'Jalan Untuk Memperbaiki Diri'.

13.Kita tidak pernah tahu Kapan 'Kematian' akan 'Menjemput Kita, tapi yang Kita Tahu adalah kematian itu pasti datang & seberapa Banyak Bekal rohani yang Kita Miliki untuk Menghadapinya...

Wallahu'alam

Postingan populer dari blog ini

Empat Ayat Tentang Ketenangan Hati

PERISTIWA MENJELANG PROKLAMASI 17 AGUSTUS 1945 DI PEGANGASAAN TIMUR 56 JAKARTA