✍️ Memenangkan Perang Melawan Syaithan

✍️

Memenangkan Perang Melawan Syaithan πŸ—’

πŸ“š Tazkiyatun Nafs

πŸ“ Pemateri: Ustadz Faisal Kunhi MA

πŸ—’ Memenangkan Perang Melawan Syaithan

πŸƒπŸƒπŸŒΊπŸƒπŸƒπŸŒΊπŸƒπŸƒ  

Pertempuran antara manusia dengan syaithan adalah pertempuran yang berlangsung sampai manusia mengalami kematian.

Untuk memenangkan pertempuran dengan syaithan, maka kita harus mengetahui siapa itu syaithan, dan apa kekuatan dan kelemahannya?

Syaithon berasal dari kata syathona yang artinya jauh dari kebenaran, maka segala sesuatu yang jauh dari kebenaran maka ia disebut dengan syaithon termasuk manusia.

Lalu apa saja kekuatan syaithan?

1. Ketersembunyian

Menghadapi musuh yang terlihat saja tidak mudah, maka apalagi menghadapi musuh yang tidak terlihat, Allah mengingatkan dalam surat al A'raf ayat 27: 

"Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut- pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman."

2. Masuk dalam diri manusia

Nabi saw bersabda: "Sesungguhnya setan mengalir dalam diri putra putri Adam sebagaimana mengalirnya darah." (HR Bukhari dan Muslim dari Shafiyah binti Huyay)

Dalil ini di jadikan oleh para ulama bahwa kerasukan atau kesurupan adalah benar karena syaithan lebih halus sehingga dia bisa masuk ke diri manusia.

3 .Mampu berubah bentuk

Mujahid berkata: "Setiap saya shalat setan selalu berhias menampakkan dirinya kepada saya dalam bentuk sahabat nabi Ibnu Abbas, lalu saya teringat ucapan Ibnu Abbas, maka saya menyiapkan pisau dan ketika setan itu tampil saya menikamnya hingga ia tersunggkur."

Syaikh Mutawalli Asyarawi berkata "Syaitan tidak pernah lama jika ia berubah bentuk seperti manusia karena ia bisa di sentuh dan di bunuh."

Syaikh Yusuf Al Qaradhawi berkata dalam Fiqh Taisir "Setan memang tidak bisa menyerupai nabi Muhammad saw tetapi ia bisa mengaku nabi."

Karenanya jika kita melihat nabi Muhammad saw dalam mimpi dan ia menyampaikan pesan, maka pesannya itu harus disesuaikan dengan Al Quran dan hadist yang shahih, jika tidak maka ia hanya setan yang mengaku nabi saw.

4. Sangat lihai

Setan dalam menjerumuskan manusia ke jurang kesesatan tidak menggunakan satu langkah, tetapi ia menggunakan banyak langkah sehingga manusia di buat tidak berdaya dalam menolak rayuan dan bujukannya, sebagaimana syaithan menggoda manusia untuk meninggalkan shalat subuh berjama'ah.

Setan membuat tiga ikatan di tengkuk (leher bagian belakang) salah seorang dari kalian ketika tidur. Di setiap ikatan setan akan mengatakan, “Malam masih panjang, tidurlah!”

”Jika ia bangun lalu berdzikir pada Allah, lepaslah satu ikatan. Kemudian jika dia berwudhu, lepas lagi satu ikatan. Kemudian jika dia mengerjakan sholat, lepaslah ikatan terakhir. Di pagi hari dia akan bersemangat dan bergembira. Jika tidak melakukan seperti ini, dia tidak ceria dan menjadi malas.” (HR. Bukhari no. 1142 dan Muslim no. 776)

Maksud dari ikatan adalah setan mengikat dengan sihir siapa yang tidur sehingga ia malas bangun.

5. Gigih dan Sabar

Setan tidak pernah putus asa dalam menyesatkan manusia ,karenanya kita pun tidak boleh kehilangan semangat dalam mengajak manusia ke jalan yang benar.

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui"

(Annur 21).

6. Berkolusi

Bagaimana bentuk kerja sama? Boleh jadi setan terlebih dahulu membisikkan kepada manusia rayuannya dan manusia menyambutnya atau sebaliknya sehingga terjalin kerja sama yang baik dalam bentuk perdukunan, sihir dan lain-lain. 

"Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan." (Al Jin : 6)

Setelah kita mengetahui kekuatan syaithan yang membuat kita semakin bersiap, lalu apa kelemahannya agar kita semakin mudah melemahkannnya, berikut penjelasannya; 

1 . Keterbatasan

Sesungguhnya tipu daya setan itu lemah dan terbatas, ia tidak akan sanggup menggoda manusia yang kuat sandararannya kepada Allah dan itulah janjiNya yang tidak pernah Ia ingkari.

"Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya." (Annahl 9)

2. Takut

Setan itu penakut, bahkan ia sangat takut kepada manusia yang kuat aqidahnya, sebagaimana ia lari ketika bertemu Umar bin Khattab dan ia memilih jalan yang bukan di lalui Umar. 

_"Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman."* (Ali Imran 175)

3. Khannas (Tersembunyi, Mundur, Kembali)

Syaithan menggoda dan ia lari ketika manusia mengingat Rabbnya, tetapi larinya setan untuk kembali ketika manusia lalai mengingat Allah. 

"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya." (Al Araf 201)

5. Lokasi Godaan

Salah satu cara menghindari godaan setan adalah meninggalkan tempat maksiat, tipu daya setan akan cepat melemah ketika kita menjauhi teman dan lokasi yang mengundang kita berbuat dosa.

Jika kita tidak ingin disibukkan dengan kebatilan oleh setan, maka sibukkan diri kita dengan kebenaran. 

"Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika syaitan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu)." 

(Al An'am 68)

πŸƒπŸƒπŸŒΊπŸƒπŸƒπŸŒΊπŸƒπŸƒ

Postingan populer dari blog ini

Empat Ayat Tentang Ketenangan Hati

PERISTIWA MENJELANG PROKLAMASI 17 AGUSTUS 1945 DI PEGANGASAAN TIMUR 56 JAKARTA